Ada Yang Suka Slank Era Jadul ?

Di blog ini saya menyatakan diri sebagai slankers era jadul. Mohon bagi anda jangan berpikir macam-macam (apalagi memasukkan ke dalam rpm konten), namun pikirkanlah hal-hal berikut:

1. Hampir Semua Lagu Hits dan Terbaiknya Slank Berasal Dari Era Itu
Siapa yang tidak tahu lagu-lagu semacam Maafkanlah, Memang, Bali Bagus, Pulau Biru, Kampungan dan lain-lainnya? Bahkan anak kecil yang masih kecil saat mereka sedang eksis-eksisnya atau anak kecil era kini pun tahu lagu-lagu mereka. Ini saja sudah merupakan bukti otentik bahwa mereka adalah formasi yang tak lapuk oleh zaman.

2. Slank Sekarang Adalah Slankomersil!!!
Rata-rata Slankers yang benar-benar Slankers (maksudnya benar-benar mengamati Slank dari era formasi Cikini Stone Compleks dulu hingga formasi kini) setuju bahwa Slank sekarang sedang terbawa arus komersil cukong-cukong meskipun mereka tidak masuk perusahaan rekaman mereka. Mengapa? coba lihat iklan2 mereka, baik iklan mi instan, produk telekomunikasi (mosok dua produk segala?), sampai kopi (instan) pun sengaja dibikin dengan dalih mencari dana buat ke Amerika Serikat. Awalnya saya dapat memakluminya saat saya membaca pengakuan mereka pada sebuah majalah musik, namun lama-lama saya merasa tetap saja sebagai pembodohan terhadap karakter Slank yang selama ini saya kenal : slenge'an tapi berisi. jadi inget kejujuran mereka saat ditanya Hai tahun 1994 tentang rilis album "Generasi Biru", salah satu album purwarupa musik Indonesia modern. Mereka menyelipkan lagu tentang kepedulian akan lingkungan (Nggak Perawan) dan merilis kertas album dari recycled paper tetapi dengan jujur mengaku gak tau sama sekali soal lagu hal ihwal tersebut dan juga ihwal pemakaian suara2 yang tidak umum dipakai dalam musik Indonesia (korek gejress Zippo pada "Pisah Saja Dulu", suara klakson bis malam pada "Terbunuh Sepi", dan potongan rekaman lagu Aerosmith pada "Generasi Biru"), emang slenge'an ini band :D dan pada album Minoritas mereka menggunakan tag album
"Slank adalah minoritas yang bermain musik minor
dan bercerita tentang hal-hal kecil di Indonesia tetapi pedas dan kecil kayak cabe rawit"

3. Pay Lebih hebat dari Abdee dan Ridho, Bongky lebih hebat dari Ivanka dan Indra Q yang Terhebat
Mungkin (di Indonesia) hanya mereka satu-satunya sekelompok orang yang pertama kali membentuk band baru dari personil yang baru diusir dari sebuah band meski dengan selang waktu lima tahun terhadap album pertama mereka (Turun dari Langit,2001) yang dapat dikatakan sukses di belantika musik Indonesia meski harus bersaing dengan nama-nama besar seperti Sheila on 7, Dewa, Padi , hingga Slank sendiri. Awalnya band ini memiliki formasi Irang (vokal), Pay (gitar), Indra Q (keyboard), Bongky (bass), dan Jaka (drum). Setahun kemudian posisi vokal diganti oleh Ipang (ex Plastik) dengan alasan Irang keluar, kemudian merilis album Min Plus pada 2002 dan Udara Segar pada 2004 serta album kompilasai The Best Of pada 2003. Sayang, mereka hanya punya hits unggulan macam 1000 puisi (yang katanya mirip "I Still Haven't Found What I'm Looking For" U2) dan Aku Gemuk Lagi (yang jadi singel lagu anti narkoba RCTI)

4. Slank adalah pencetus Alternative Rock di Indonesia
Apa yang saya katakan ini tidak bercanda "Slank sebenarnya sejajar dengan Nirvana, terutama pada tahun 1991". Mengapa? Karena keduanya berhasil merevolusi musik di negara masing2 pada saat yang tepat. Nirvana berhasil mengubah gaya rock yang sebelumnya berbau sexuality blonde (Glam Rock) menjadi anti-establishment of Seattle (Grunge). Dari gaya Prehistoric style (kaos tanpa lengan ato baju senam) menuju Tartanic Shirt (Flanel Shirt).
Begitu pula Slank, sebelumnya dunia musik Indonesia dikuasai musik rock gaya Jawa Timuran yang tepengaruh Scorpions dan Europe (mengandalkan suara Synthesizer berlebihan yang mengganggu :p)

Setelah mereka datang, seketika aliran musik tersebut diredam ........ Seperti halnya ketika anak-anak dari Seattle datang menghentak musik arus utama (mainstream music) nun jauh di Amerika sana, Slank datang dengan konsep yang sama tetapi dengan aliran musik yang nyaris sama (kalau tidak mau dibilang beda antara Alternative gaya Seattle dengan gaya Gang Potlot)