Belajar
Salah satu kata yang tidak bisa dihindari manusia di dunia ini adalah satu : belajar. Mengapa? Karena kehidupan manusia adalah satu kata : proses, dan proses itu tak lain adalah belajar.
Tentu kita semua merasa aneh jika seumur hidup kita belajar, kecuali bagi anda para calon profesor atau doktor he..he..
Namun bayangkan bahwa hidup kita tanpa belajar, tentu anda akan menangis mbeker2 bila membaca blog ini, atau mungkin melakukan hal anarkis di depan komputer? (Aneh juga kan, masak belum belajar tahu2 bisa membuka blog ini?) Mungkin anda bisa dianggap manusia teraneh di muka bumi ini (selain pembuat blog ini) atau ada orang yang berkata " kok kamu bisa lahir sih?".
Beberapa orang beranggapan belajar itu membosankan karena terpaku pada belajar untuk prestasi akademik (hard skill kata motivator sok ulung) padahal belajar itu termasuk tata krama saat kita bergaul dan bagaimana kita menjalani hidup (misalkan seorang dewasa selesai buang air besar dan ingin cawik, sementara dia tidak bisa dan ingin seseorang untuk mengajari, terus minta diajari siapa?). Ini disebabkan hidup kita mulai usia 3-26 tahun (rata-rata) harus ikut pada doktrinasi (hehe) pendidikan yang mirip seperti naik merry-go-round karena terus berputar pada masalah yang sama terus.
Padahal yang diajarkan oleh pendidikan versi tersebut adalah pendidikan dasar untuk mereka yang belum tahu apa-apa supaya tahu apa-apa dan paham soal apa-apa. Juga, pendidikan versi itu bertujuan agar kita paham soal dua sisi mata uang : teori dan praktek. Sebab tanpa teori orang tidak akan paham dan mengalami salah persepsi terhadap fenomena yang ada dan mampu dirasakan, sedangkan seorang tanpa praktek membuat Jake menjadi anak bodoh (kata mutiara orang Inggris).
Sehingga, akhir dari konflik dan masalah ini adalah sudah saatnya kita mencari cara yang ampuh dan efektif untuk kita belajar. Saya memilih untuk tidak menawarkannya disini karena saya pesimis sendiri dengan cara saya. Selain itu, kita juga bisa paham akan karakter diri dengan mencari cara belajar sendiri, bukan untuk egoisme lho!
Padahal yang diajarkan oleh pendidikan versi tersebut adalah pendidikan dasar untuk mereka yang belum tahu apa-apa supaya tahu apa-apa dan paham soal apa-apa. Juga, pendidikan versi itu bertujuan agar kita paham soal dua sisi mata uang : teori dan praktek. Sebab tanpa teori orang tidak akan paham dan mengalami salah persepsi terhadap fenomena yang ada dan mampu dirasakan, sedangkan seorang tanpa praktek membuat Jake menjadi anak bodoh (kata mutiara orang Inggris).
Sehingga, akhir dari konflik dan masalah ini adalah sudah saatnya kita mencari cara yang ampuh dan efektif untuk kita belajar. Saya memilih untuk tidak menawarkannya disini karena saya pesimis sendiri dengan cara saya. Selain itu, kita juga bisa paham akan karakter diri dengan mencari cara belajar sendiri, bukan untuk egoisme lho!
Komentar