Mengapa Salatiga Cocok Disebut Sebagai Salah Satu Kota Hipster di Indonesia

 Untuk postingan kali ini, saya akan menuliskan yang spesial mengenai kota kelahiran, Salatiga

Gerbang Tol Salatiga yang sejalan ke arah Terminal Tingkir 


Alun-alun (Lapangan) Pancasila, Salatiga dengan monumen tiga tokoh militer asal Salatiga (Brigjen Sudiarto dari Angkatan Darat, Marsekal Muda Adi Sutjipto, dan Laksamana Madya Yos Sudarso


Pemandangan Gunung Merbabu dan Kota Salatiga 

Merbabu Mountain from Ruins of Pasar Sapi Quarter 


Bundaran Jam Kaloka sebagai Pusat (Titik Nol) Kota Salatiga 

Sebagai salah satu putra daerah  orang yang lahir di tempat ini, tentu saja ikatan emosional tidak akan pernah bisa hilang. Hal ini normal karena ikatan emosional sendiri muncul akibat adanya interaksi yang intens terhadap suatu objek, terutama suatu lokasi/tempat. 

Titik berat segitiga Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang) berada di Salatiga 


Dan, semakin lama kita melakukan ikatan emosional dengan suatu tempat (semakin sering/intens), rasa emosional yang muncul pun semakin besar. Salah satu rasa emosional yang masih saya pelihara adalah rasa emosional dengan kota kelahiran saya, Salatiga. 

Dapat Tujuh Dong (Classical Jokes to Salatigans)

Sebagai salah satu kota administratif tingkat dua di Indonesia (sederhananya Kotamadya) , Salatiga memiliki banyak keunggulan yang menjadikannya layak disebut sebagai salah satu kota yang maju di Indonesia : fasilitas pendidikan, infrastruktur fisik seperti jalan, pusat perbelanjaan (tradisional dan modern), serta adanya interaksi intens antar warga/penduduknya yang sudah terjalin lama. Salah satu keunggulan lain yang dimiliki Salatiga, dan sayangnya kurang diperhatikan oleh warganya, adalah kota ini sebenarnya memiliki potensi sebagai Kota Hipster di Indonesia. 

Ya, saya tidak salah. KOTA HIPSTER di INDONESIA. 

Mungkin Kita Perlu Memasyarakatkan Hipster Sebelum Menghipsterkan Masyarakat


Menurut Google sendiri, hipster (/ˈhipstər/) berarti " a person who follows the latest trends and fashions, especially those regarded as being outside the cultural mainstream ". Atau kalau diterjemahkan berarti "seseorang yang mengikuti tren dan busana terkini terutama yang dianggap di luar kebiasaan umum. Dalam bahasa yang sederhana : orang yang menolak mengikuti arus utama (mainstream). 

Si Hipster Salmon 

Hal ini juga dijelaskan ulang oleh urbandictionary.com yang menulis hipster adalah " people that try too hard to be different (and genuinely do think that they're being different), by rejecting anything they deem to be too popular. " atau "orang-orang yang mencoba keras menjadi berbeda (dan menganggap / berpikir bahwa mereka berusaha untuk menjadi berbeda) "

Lalu, mengapa Salatiga pantas menyandang predikat ini ? 

1. Salatiga merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang dikenal karena universitas swasta, bukan universitas negeri 
Lambang UKSW 

*disclaimer : supaya tidak menyinggung SARA, apalagi kondisi waktu saat ini di mana penulis menulis blog ini Indonesia sangat sensitif terhadap SARA, maka kita akan membahas ke sudut pandang akademik dan korelasi terhadap perkembangan kota 

Di Amerika Serikat, banyak kota yang memiliki julukan sebagai College Town karena kota itu mengandalkan salah satu universitas yang memiliki kampus atau memiliki kampus utama di kota tersebut (kebanyakan universitas negeri) seperti Madison, Wisconsin dengan University of Wisconsin, Madison, Athens, Georgia dengan University of Georgia at Athens, Urbana-Champaign, Illinois dengan University of Illinois at Urbana-Champaign. 
Kota-kota yang disebut sebelumnya sangat mengantungkan aktivitas ekonominya (jika tidak, salah satu porsi terbesar) dari adanya kampus yang memiliki basis aktivitas di kota tersebut. Dan, tentu saja hal tersebut bepengaruh terhadap kehidupan keseharian di kota tersebut (termasuk demografi penduduknya) seperti di Depok dan Jatinangor. 


Salah satu kota di Indonesia yang ditunjang aktivitas perekonomiannya dari kegiatan akademik adalah Salatiga. Uniknya, kampus terbesar di Salatiga bukanlah kampus perguruan tinggi negeri (PTN) seperti di kebanyakan kota-kota besar di Indonesia melainkan kampus swasta bercorak Kristen, UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana).
UKSW ini bukan kampus sembarangan. Ketika Orde Baru masih kuat, kampus ini termasuk penghasil aktivis-aktivis serta dosen-dosen yang kuat menentang Suharto seperti Arief Budiman dan Ariel Heryanto (foto ada di paragraf selanjutnya). Selain itu, kampus ini sempat mengalami konflik akibat adanya intervensi Pemerintah Orde Baru yang saat itu ingin mengurangi suara kritis beberapa aktivis kampus yang ada.
Sekarang, UKSW dikenal dengan mottonya "Creative Minority" yang termaktub di dalam visi misinya. Selain itu, UKSW masa kini malah lebih dikenal karena seringnya menjuari Kontes Robot Indonesia terutama robot pemadam api.

2. Banyak tokoh-tokoh berpengaruh di Indonesia berasal atau memiliki hubungan erat di kota ini. Antara lain:

Agustinus Adi Sucipto

Tokoh dirgantara nasional. Namanya diabadikan sebagai Bandara Adi Sucipto di Yogyakarta (yang sekarang kondisinya lebih mirip Beringharjo, hehe) 

Yos Sudarso 

Tokoh TNI AL yang gugur ketika Pertempuran Laut Aru saat perebutan Irian Barat (Papua). 

Roy Marten 

Nama aslinya Wicaksono Abdul Salam. Indo Belanda (Bapak Indo ibu Belanda). Pernah menjadi simpatisan PNI. Dan, dua kali terjebak narkotika, hehe. 

Rudi Salam 
Adik dari Roy Marten (dari namanya saja ketahuan) 

Ari Wibowo 

Indo Jerman (ganteng, ya iyalah)

Arief Budiman 

Nama aslinya Soe Hok Djin. Ketika masuk Islam karena menikahi Leila Chudori, mengganti namanya menjadi Arief Budiman. Salah satu sosiolog terkenal di Indonesia. Kakak dari Soe Hok Gie. 

Ariel Heryanto  

Salah satu sosiologis terkenal di Indonesia. Sekarang dikenal sebagai sosiologis dunia maya (twitter. Silakan mention @ariel_heryanto) 

Liek Wilardjo 

Fisikawan UKSW. Salah satu fisikawan unik di Indonesia. 

Jusuf Ronodipuro


Dr. Oen 

Doktor terkenal semasa Perang Kemerdekaan 

Andreas Harsono 

Dan masih banyak tokoh lainnya.

3. Kota yang memiliki banyak peninggalan zaman Hindia Belanda yang masih sangat terawat baik 

Gedung Walikota Salatiga (yang terletak di Jalan Sukowati) mengingatkan kita akan White House di Washington,D.C. (even sometimes I imagine that an UFO float on top of that building and blast some laser, like in Independence Day (1996)) 
Gedung ini, menurut sejarah, dahulunya milik pengusaha susu bernama Baron van Hikkeren. Penambahan bangunan dilakukan pada bagian dalam bangunan utama. Fungsi awal bangunan ini adalah rumah tempat tinggal. Kantor Walikota Salatiga masuk dalam Kawasan Kepatihan dan diperkirakan dibangun pada pertengahan abad XIX (dikutip dengan perubahan dari: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/kantor-walikota-salatiga-satu-satunya-bangunan-bergaya-neoklasik-di-salatiga/)

Sebuah catatan penting (yang cukup punya nilai sejarah yang tidak diketahui).  Soekarno (Presiden pertama kita), bertemu dengan salah satu istrinya yaitu Siti Suhartinah atau yang lebih dikenal dengan Hartini Soekarno di tempat ini. 
(sumber : https://www.kompasiana.com/bamset2014/55dd93872f9373d20e1f83c5/di-salatiga-bung-karno-terjerat-asmara?page=all). 

Sebagai catatan kecil : Hartini memang tidak dilahirkan di kota ini, akan tetapi Hartini pernah tinggal di kota ini sebagai akibat dari pernihakan pertamanya hingga bercerai pada usia 28 tahun (usia di mana Hartini bertemu Soekarno). Dan, hal yang membuat Hartini memikat hati Soekarno (pada saat itu) ialah masakan sayur lodeh karya Hartini. 



Cuma Illustrasi Kok :) 


Wisma Slamet (d/h Hotel Slamet) 





4. Ingat Gerbang Tol ini? Ini merupakan salah satu gerbang tol paling ikonik di Indonesia 


5. Kota di tanah Semarangan-Mataraman yang pelafalannya berakhiran-a (meskipun masih banyak kota-kota lain yang pelafalannya juga -a).


6. Banyak gerai kuliner lokal yang bersifat underrated dan under the radar 
Seperti 

Es Kesambi 4 (Karena ada di Jalan Kesambi Nomor 4 bukan Es Kesambi yang keempat :) ) 
Tampilan depan Es Kesambi 4 

Menu di Es Kesambi 4 




Smart marketing interior 


Interior Es Kesambi 4 


Bakso Kribo (Bakso Babat Pak Tomo, orang Osamaliki (rumahku di Salatiga) mengenalnya sebagai Bakso Kribo) 

Soto Esto 
Gerai Soto Esto dahulu, di garasi bus Esto 
Gerai Soto Esto Sekarang
Bagaimana Soto Esto disajikan

Sate Sapi Suruh (Meskipun Asalnya dari Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang) 

7. Masih banyak usaha lokal yang bersifat home industry
Wonder Bakery 

Kecap cap Kuda Terbang, Dara, dan Kaloka 

8. Ketika heboh Jalan Pajajaran dan Siliwangi di Kota Yogyakarta, kita sudah punya Jalan Osamaliki

Hal ini unik, mengingat dalam sejarah politik Indonesia Osamaliki merupakan tokoh PNI yang cenderung bertentangan dengan PNI arus utama (PNI Ali Sastroamijoyo-Surachman atau lebih dikenal sebagai PNI Asu) dan bersama Usep Ranawijaya berada di dalam faksi PNI Osa-Usep (yang kemudian hari cenderung pro Orde Baru). 

Dan uniknya lagi, Jalan Osamaliki malah hanya ada di kota Salatiga, bukan di Padalarang, Bandung Barat yang merupakan tempat asal dari tokoh ini. Hal ini mengingat bahwa sebagai tokoh PNI, ia meninggal ketika PNI sedang melaksanakan kongres di Salatiga pada tahun 1971. Keunikan kedua dan ketiga adalah Jalan Osamaliki merupakan pengganti nama Jalan Andong yang sebelumnya sudah ada dan menjadi nama jalan yang cuma ada satu-satunya di Indonesia selain fakta bahwa ia adalah nama tokoh Sunda (Jawa Barat) yang diabadikan di tanah Semarangan-Mataraman. 


Buat anda sekalian yang pernah tinggal, singgah atau asli Salatiga, Hal Hipster apa yang membuat anda ingat akan kota ini :) ?





Komentar

Postingan Populer