Jadilah Diri Sendiri!

Masalah terbesar yang dialami manusia adalah saat-saat dimana mereka tidak memilliki pendukung apalagi teman dekat. Saya pernah mengalami itu, bahkan pada saat itu saya memutuskan untuk menjadi seperti itu.
Saat itu saya kelas 1 SMA. Saya baru saja diterima di sma terbaik di kota saya,Yogyakarta, yaitu SMA Negeri 3 Yogyakarta atau orang-orang sering menyebutnya Padmanaba. Perasaan saya saat itu tentu saja senang sekaligus takut, sebab saya ingat prestasi akademik saya saat smp dikenal buruk dan anjlok ke titik nadir. Setelah itu saya berniat untuk memperbaiki diri terutama dalam prestasi akademik. namun jalan yang saya tempuh sangatlah nekat: tidak mau ikut organisasi dan menjauhi diri dari segala kegiatan akademik!
Apa akibatnya? Saya mulai dijauhi teman-teman saya, namun secara perlahan. Hingga puncaknya pada saat perayaan pensi sekolah, saya memutuskan untuk tidak mengikuti acara itu. Awalnya, saya merasa biasa saja bersikap seperti ini. Namun lama-lama saya merasa kosong dan aneh karena sadar itu bukan diri saya.
Kata orang, masa-masa sma adalah masa indah. Masa-masa puberitas pertama seorang laki-laki dan masa-masa dimana alat kelamin kita berkembang. Dan, masa-masa kita mengeluarkan energi muda kita dalam berbagai kegiatan. Namun, saya malah memanfaatkan masa muda saya untuk kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan anak muda: belajar.
Memang belajar itu perlu bagi setiap tahap pertumbuhan orang, namun apakah kita selamanya musti belajar? Bukankah setiap orang mesti mempunyai kejenuhan tertentu terhadap kata 'belajar'? Sehingga saya lama-lama menjadi anak super cupu di sma saya hingga saya lulus.
Lama saya mengalami ini, saya lalu memutuskan untuk keluar, keluar dari zona nyaman saya yaitu dari manusia cupu menjadi manusia gaul di kuliah (tentu saja setiap orang yang waras dan memiliki self motivation pasti ingin adanya perubahan yang positif). Untunglah saat saya kuliah sekarang saya bisa sedikit lebih gaul dan mampu menjaga prestasi akademik saya.

Komentar

Postingan Populer